Forum Silaturrahmi Organization Of Gold

Wednesday, August 18, 2010

Seberang Jembatan Kemerdekaan

Apakah yang dinamakan merdeka? Soekarno dalam sebuah pidato lahirnya pancasila menjelaskan “merdeka”. Merdeka buat saja ialah: “political indepence, politieke onafhankelijkheid”. Apakah yang dinamakan politik onafhankelijkheid?
Dalam sejarah dunia dan perjalananya, banyak sekali negara-negara yang merdeka. Akan tetapi bandingkanlah kemerdekaan negara-negara itu satu sama lain! Samakah isinya samakah derajatnya negara-negara yang merdeka itu?
Jermania merdeka, Saudi Arabia merdeka, Tiongkok merdeka, Jepang merdeka Amerika merdeka, Inggris merdeka, Rusia merdeka Namanya semua merdeka, tetapi bandingkanlah isinya?
Jika kita lihat lebih dari 80% rakyat Saudi Arabia adalah kaum Badui yang sama sekali tidak mengetahui hal ini dan itu, bahkan membaca dan menulis. Amstrong dalam bukunya menceritakan tentang Ibn Saud, “bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan Saudi Arabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa otomobil memerlukan bahan bakar (bensin). Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih makan gandum oleh orang-orang Badui di Saudi Arabia”. Meskipun begitu Saudi Arabia adalah negara yang merdeka!
Contoh lain yang lebih hebat adalah Soviet Rusia, pada masa Lenin mendirikan negara Soviet apakah pada waktu rakyat Rusia sudah cerdas? Mayoritas rakyat Soviet adalah musyrik yang lebih dari 80% tidak dapat membaca dan menulis.
Dalam satu Risalah Soekarno yang bernama “Mencapai Indonesia Merdeka” tahun ’33. Dikatakan bahwa, “kemerdekaan adalah politieke onafhankelijkheid, political independence. Tak lain dan tak bukan ialah satu jembatan emas”. Bahwa diseberang jembatan itulah baru kita sempurnakan kita punya masyarakat.
Amstrong dalam bukunya menceritakan. Ibn Saud mengadakan satu negara di dalam satu malam – in one night only! Ibn Saud mendirikan negara Saudi Arabia di satu malam sesudha ia masuk kota Riadl. Dengan enam orang. Sesudah “Jembatan itu diletakkan oleh Ibn Saud, maka diseberang jembatan. Artinya kemudian dari pa-da itu, barulah Ibn Saud memperbaiki masyarakat Saudi Arabia. Orang yang tidak dapat membaca dan menulis diwajibkan belajar membaca dan menulis, orang yang nomaden yaitu orang Badui di beri tempat dan diajari untuk bercocok tanam. Proses pembelajaran itu semuanya setelah berada di seberang jembatan.
Begitu pula ketika Lenin mendirikan Soviet Rusia Merdeka, tidak semua rakyat Rusia bisa membaca dan menulis dan Rusia belum mempunyahi Station-Radio yang menyundul langit. Baru di seberang jembatan emas yang diadakan oleh Lenin itulah, Rusia baru membuat Station-Radio dan mendirikan sekolahan.
Oleh karena itu janganlah kamu gentar di dalam hati, janganlah mengingat ini dan itu harus selesai lebih dulu dengan njelimet, dan kalau sudah selesai baru kita merdeka.
Meskipun perbedaan antara Negara-negara yang merdeka didalam isinya, akan tetapi ada satu yang sama, yaitu; rakyat Saudi Arabia sanggup memperthankan negaranya, rakyat Rusia pun sanggup mempertahankan negaranya, begitu juga Negara-negara lain yang merdeka. Inilah yang menjadi minimum-eis. Artinya kalau ada kecakapan yang lain tentu lebih baik tetapi manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah siap untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing, semua siap-sedia mati, mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap-sedia, siap untuk merdeka.
P.T. Soetardjo menguraikan, tatkala menjawab apakah jang dinamakan merdeka, beliau mengatakan: “kalau tiap-tiap orang di dalam hatinya telah merdeka, itulah kemerdekaan”. Berlainan dengan pendapat Soekarno, “jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 juta ini lebih dulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita dapat mencapai political independence, beliau mengatakan, sampai lebur kiamat kita belum dapat merasakan Indonesia merdeka!”
Seperti halnya Saudi Arabia yang Merdeka, Ibn Saud me-merdekakan rakyat Arabia satu persatu. Dan di dalam Soviet-Rusia yang Merdeka Stalin memerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu persatu. Maka di dalam Indonesia yang Merdeka itulah kita me-merdekakan rakyat kita!! Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita memerdekakan hati bangsa kita! Dan di dalam Indonesia Merdeka kita melatih pemuda kita agar supaya menjadi kuat, di dalam Indonesia Merdeka kita menyehatkan rakyat sebaik-baik-nya. Inilah yang disebut dengan “Jembatan Emas”. Di seberang jembatan, jembatan emas, inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.
Dalam hukum internasional, Untuk menyusun, mengadakan, mengakui satu negara yang merdeka, tidak diadakan syarat yang neko-neko, yang njelimet. Syaratnya sekedar bumi, rakyat, pemerintah yang teguh! Ini sudah cukup untuk international recht. Cukup, asal ada buminya, ada rakyatnya, ada pemerintahanya, kemudian diakui oleh salah satu negara yang lain, jang merdeka, inilah yang sudah bernama: Merdeka. Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahnya, - su-dahlah ia merdeka.
Janganlah kita gentar, zwaarwichtig, lantas mau menyelesaikan lebih dulu 1001 soal yang bukan-bukan!
Sekali lagi saya bertanya: Mau merdeka apa tidak?

daftar isi